Tuesday, September 17, 2013

Misteri Serangan 11 September, Teori Konspirasi, Pelaku dan Dalangnya

Aksi teroris tidak akan pernah mati selama ketidakadilan dan perikemanusiaan masih tidak dijunjung tinggi di muka bumi ini. Teroris tidak mengenal waktu dan tempat. Bukan hanya di Indonesia, di negara yang sudah paling hebat tingkat keamanannya, seperti Amerikapun tetap bisa jadi sasaran teroris. Bahkan 11 September adalah aksi teroris paling spektakular di dunia yang justru terjadi di Amerika. Namun dibalik itu tersenbunyi misteri besar yang masih belum terungkap mengapa kejadian yang menghebohkan bisa terjadi. Apalagi beberapa pihak menemukan berbagai kejanggalan yang ada dalam menjelang detik-detik peledakan. Sehingga berbagai teori dan dugaan terus diungkap oleh berbagai pihak, termasuk teori konspirasi.

Serangan 11 September 2001 adalah empat serangan terorisme yang terjadi pada tanggal 11 September 2001 atau biasanya dikenal Peristiwa 9/11. Para teroris membawa empat pesawat dan menabrakkan ketiganya ke bangunan di Amerika Serikat. Sebenarnya targetnya ada empat bangunan, namun pada kasus terakhir, para teroris gagal. Sekitar 3.000 orang tewas dalam serangan terorisme ini.

Kronologi

  • American Airlines Penerbangan 11, yang menabrak menara World Trade Center utara
  • United Airlines Penerbangan 175, yang menabrak menara World Trade Center selatan
  • American Airlines Penerbangan 77, yang menabrak The Pentagon.
  • United Airlines Penerbangan 93, yang menabrak ke tanah.
  • Para teroris itu ingin menabrakkan pesawat ke U.S. Capitol Building atau Gedung Putih. Penumpang di pesawat itu mencoba mengambil alih pesawat, dan para teroris menabrakkan pesawat cepat saat pesawat jatuh.
  • Tiap orang dari keempat pesawat tewas, termasuk seluruh penabraknya. Ribuan jiwa di World Trade Center dan Pentagon juga tewas, dan kedua menara World Trade Center jatuh dan hancur. Inilah serangan terbesar oleh orang non-Amerika pada AS sejak 1814.
Paska serangan
Dalam beberapa jam setelah serangan, FBI telah mampu mendapatkan nama-nama dan data personal dari pilot dan pembajak yang dicurigai. Koper Muhammad Atta, yang tidak diteruskan dari penerbangan Portlandnya ke penerbangan 11, berisi berkas-berkas yang membuka identitas semua 19 pembajak, dan petunjuk penting lainnya mengenai rencana mereka, motif, dan latar belakang. Pada hari penyerangan, NSA menyadap komunikasi yang menunjuk pada Osama bin Laden. Badan intelijensi Jerman juga mendapatkan hasil yang sama.
Pada 27 September 2001, FBI mempublikasikan foto-foto dari 19 pembajak bersama informasi mengenai kemungkinan nasionalitasnya dan nama-nama aliasnya. [6] Lima belas dari penyerang berasal dari Arab Saudi, dua dari Uni Emirat Arab, satu dari Mesir, dan satu dari Lebanon.  Berlawanan dengan profil penyerang bunuh diri pada umumnya, pembajak-pembajak tersebut terdidik, dewasa, dimana sistem kepercayaannya sudah terbentuk sepenuhnya.
Osama Bin Laden
Persis sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 2004, di dalam sebuah pernyataan video terekam, Osama bin Laden mengakui keterlibatan al-Qaeda pada penyerangan Amerika Serikat dan mengakui hubungan dia secara langsung pada serangan tersebut. Dia berkata bahwa serangan tersebut dilakukan karena “kami bebas…dan untuk mendapatkan kebebasan bagi negara kami. Seperti kalian meremehkan keamanan kita, kita meremehkan keamanan kalian.”[9] Osama bin Laden berkata bahwa dia sendiri telah memimpin 19 pembajak pesawat  Di dalam video tersebut dia berkata, “Kita telah sepakat dengan Komandan Jendral Muhammad Atta, Allah mengasihi dia, bahwa semua operasi akan dilaksanakan dalam 20 menit sebelum Bush dan pemerintahannya menyadari” [11] Video lain yang didapatkan oleh Al Jazeera pada September 2006 menunjukkan Osama bin Laden bersama dengan Ramzi Binalshibh, dan 2 pembajak Hamza al-Ghamdi and Wail al-Shehri, pada saat mereka bersiap2 untuk penyerangan.

Para Teroris Pembajakan Pesawat Terbang Dalam Peristiwa 9/11

Di bawah ini adalah 19 teroris yang membajak United Airlines dan American Airlines dalam peristiwa 9/11:
American Airlines Penerbangan 11:

  • Mohammed Atta, berkebangsaan Mesir
  • Abdulaziz Alomari, berkebangsaan Arab Saudi
  • Satam M.A. Al Suqami, berkebangsaan Arab Saudi
  • Wail M. Alshehri, berkebangsaan Arab Saudi
  • Waleed M. Alshehri, berkebangsaan Arab Saudi
United Arlines Penerbangan 175:

  • Marwan Al-Shehhi, berkebangsaan Uni Emirat Arab
  • Fayez Rashid Ahmed Hassan Al Qadi Banihammad, berkebangsaan Arab Saudi
  • Ahmed Alghamdi, berkebangsaan Arab Saudi
  • Hamza Alghamdi, berkebangsaan Arab Saudi
  • Mohand Alshehri, tidak diketahui kebangsaannya
American Airlines Penerbangan 77:

  • Hani Hanjour, berkebangsaan Arab Saudi
  • Nawaf Alhazmi, tidak diketahui kebangsaannya
  • Majed Moqed, tidak diketahui kebangsaannya
  • Khalid Almihdhar, tidak diketahui kebangsaannya
  • Salem Alhazmi, berkebangsaan Arab Saudi
United Airlines Penerbangan 93:

  • Ziad Samir Jarrah, berkebangsaan Lebanon
  • Saeed Alghamdi, berkebangsaan Arab Saudi
  • Ahmed Ibrahim A. Al-Haznawi, berkebangsaan Arab Saudi
  • Ahmed Alnami, berkebangsaan Arab Saudi

Dalangnya diadili

Dalang peristiwa 11 September 2001 Khalid Sheikh Mohammed dan empat orang tahanan penjara Teluk Guantanamo, Kuba akan dikirim ke New York, Jumat (13/11), guna menghadapi sidang di pengadilan sipil.Menurut sumber AP di lingkungan administrasi Kepresidenan Amerika Serikat mengatakan, Jaksa Agung Eric Holder akan membacakan dakwaan keesokan harinya. Namun pihak adminstrasi tersebut tidak menyebutkan apa isi dakwaan terhadap Khalid tersebut, apakah ancaman hukuman mati atau dibawahnya.
Menurut Presiden Barack Obama, apa isi dakwaan yang akan dibacakan Jaksa Agung merupakan persoalan hukum dan keamanan negara. “Saya yakin Khalid Sheikh Mohammed akan diadili dengan semestinya,” kata Obama disela pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama.Menggiring terdakwa kasus berbahaya ke pengadilan merupakan kunci sukses rencana utama Obama, yakni menutup Guantanamo atau yang dikenal dengan Gitmo. Obama pada 22 Januari pernah berusaha menutup Gitmo, namun rencana itu tidak berhasil karena terbentur masalah waktu.  Pihak administrasi kepresidenan telah menggiring tahanan Gitmo lainnya, Ahmed Ghailani ke pengadilan New York, namun tidak sampai dihukum mati. Sementara Khalid, yang juga pernah gagal melakukan aksi terorisme di atas pesawat yang dikenal peristiwa ‘Bojinka’ di Laut Pasifik pada 1980 itu akan menghadapi tuntutan kejahatan luar biasa di pengadilan New York.


Teori Konspirasi Pelaku Peristiwa 9/11

Di bawah ini ialah beberapa pihak yang dicurigai sebagai dalang serangan 11 September menurut teori konspirasi yang beredar:

  • Diduga pelakunya ialah bangsa Israel, menurut sebuah fakta menarik, dari laporan time.com, dari sekitar 6.000 korban runtuhnya gedung WTC, hanya beberapa saja yang orang Yahudi. Padahal ada 4.000 orang Yahudi yang mencari nafkah di gedung itu. Konon, mereka sebelumnya telah dilarang mendekati gedung nahas itu oleh kelompoknya. Pengamat intelijen yang juga mantan Kepala BAKIN (BIN), Zaini Anshar Maulani (1939-2005), kemungkinan temuan itu ada benarnya. Sebab selama ini Israel sering memanfaatkan dan memprovokasi beberapa orang Arab fanatik untuk melakukan teror bunuh diri itu. Namun sayangnya, FBI, CIA, dan pejabat keamanan AS tak sungguh-sungguh mengusut informasi bahwa pada tanggal itu 4 ribu orang Yahudi libur. Menurut salah satu sumber berita, bahwa saat peledakan itu, juru kamera Yahudi tampak bersuka cita atas tabrakan itu.
  • Z.A. Maulani juga menyebut Tentara Merah Jepang. Selain perkara ideologi, beberapa saat usai serangan, sebuah media lokal di Yordania ditelepon seseorang yang mengaku anggota kelompok radikal Jepang itu. Si penelepon menyatakan bertanggung jawab atas aksi itu. Menurutnya, serangan itu ialah pembalasan atas bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
  • Beberapa hari setelah serangan, ada seorang penelepon ke televisi Abu Dhabi. Mengaku dari Front Demokratik Pembebasan Palestina (DFLP), penelepon itu mengaku pihaknya bertanggung jawab atas tragedi itu. Namun tak lama kemudian, lewat TV yang sama, seorang pejabat senior DFLP membantah klaim tadi
Korban
Korban serangan 11 September 2001 selain merenggut 2.646 jiwa warganegara Amerika Serikat juga 327 orang warganegara asing. Berikut adalah daftar kebangsaan mereka. Negara dengan korban terbanyak adalah Britania Raya, dengan 67 orang. Korea Selatan 28 sementara Kanada dan Jepang 24. Kolombia 17 orang sementara Jamaika, Meksiko dan Filipina 16. Australia dan Jerman masing-masing 11 orang. Italia 10 orang dan 1 orang Indonesia

Pentagon 11 September 2001





sumber:
korananakindonesia.wordpress.com

No comments:

Post a Comment

Advertising